Friday, April 20, 2012

-no title-

Sebuah novel yang kubuat sendiri:

 Mamaku bilang mengenal sastra lebih jauh itu manyakitkan dan akan membuatmu menjadi gadis yang berkacamata bulat. aku pun akan terus bertahan demi mamaku, dia adalah orang yang ingin aku punya pergaulan yg sehat dan luas, bukan berduaan dengan buku-buku diatas kursi yang sama dalam berjam-jam. Namun seperti yg kubilang tadi aku akan terus mempertahankan rupaku dari benda bulat yg menghiasi mata itu.
     "Daripada kayak begitu mending bantu mama, masak. emang kamu mau gitu terus?" Mama tiba-tiba muncul dari balik dapur oranye sempitnya. sambil memegang wajan kecil yg sudah hitam bawahnya. aku teringat terakhir kali menggunakannya untuk memasak telur. sisa keraknya tidak langsung kurendam sehingga aku dihujati berbagai kata-kata yang tidak kusukai, diapun sempat mendorong kepalaku hingga aku terhempas jatuh. Akupun bertahan untuk tidak menangis di tempat dan akhirnya aku memakan telur buatanku yg rasanya tidak seberapa. Aku tahu itu terlihat bohong, namun dia sangat menyayangi barang-barangnya. dan menurutku aku mendapat nasib sial.
       "eh, iya mah sebentar mau nyari kata di kamus dulu... aduh ni agak burem ya?" aku secara tidak langsung curhat sama mama tentang penglihatanku sekarang, aku benar-benar keceplosan.
        "kenapa lagi kamu ini? jangan bilang  kamu butuh kacamata? tuh kan mama bilang juga apa! mau kamu jadi anak culun? ngeyel sih kamu!" mama menggertak marah dari sana menatapku dengan tatapan seperti melihat maling yang membawa lari barang-barang kesayangannya, namun aku lega ia tak berjalan kesini. aku takut ia menggunakan wajannya untuk memukulku saking kesalnya. aku hanya menganggap ini... keberuntungan yang langka. Aku juga bingung harus menjawab apa pertanyaannya.... mau jawab 'iya' nanti dimarahin mau jawab 'gak' namanya bohong. jadi...
         "eh, enggak ding. ini cuman kamusnya yg kopiannya gak beres.hehe." kalau ini aku anggap tidak bohong, karena itu juga termasuk faktor pendukung terlihat buram, ditambah mataku yang entah 'plus' atau 'min'. tulisan itu terlihat berbayang dua dan kepalaku yg pusing saat melihatnya, namun aku akan terus berusaha tidak memakai kacamata apapun yang terjadi! karena aku mungkin akan dapat masalah entah dimarahi mama ataupun akan mengecewakannya.